Rabu, 28 November 2012

"FILOSOFI SAHABAT" Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir; HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu; HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU. Orang yang menolong dan menampar sahabatnya, bertanya, “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?” Temannya sambil tersenyum menjawab ; “Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin. “Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik dengan seseorang... baik itu kekasih maupun sahabat, karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu....

Senin, 19 November 2012

"BEGINILAH AKU MENCINTAIMU" Jika engkau tak mampu memahami bagaimana aku mencintaimu, Bayangkan aku sebagai semilir angin, Yang tak pernah memintamu menahannya dalam pelukan. Bayangkan aku sebagai cahaya, di setiap engkau bertemu kegelapan, tak pernah memintamu datang ketika ia padam. Bayangkan aku sebagai rintik hujan, yang menyapa jarimu pelan. Tak pernah memintamu untuk memberinya kehangatan. Jika Engkau tak mampu memahami mengapa aku bisa mencintaimu, Bayangkan aku sebagai matahari, yang sesungguhnya tak pernah mengerti mengapa ia harus terus menyinari bumi. Namun Kau tahu, ia tak akan berhenti. Bayangkan aku sebagai debur ombak, yang sesungguhnya tak pernah mengerti mengapa ia terus menciumi bebatuan. Meskipun, ia bahagia dalam kebodohannya. Aku pun tak pernah bisa mengerti, mengapa Kau tak pernah mau mencoba memahami. Yang aku rasa hanya sederhana. Sesederhana hujan memaknai kepedihan ketika matahari pergi. Sesederhana sunyi ketika aku lelah bernyanyi Sesederhana mimpi ketika aku lelah menanti...

"KESEPIAN" Aku duduk sambil termenung Disudut ruangan yang tak asing bagiku, Sembari menghisap rokok Melupakan masa laluku… Cukup lama aku bermenung.. Semua hilang, mimpi, cita dan harapan.. Sesal hatiku lalaikan masa lalu.. Tak bisa apa, tenaga terbuang sia-sia, apalah daya. Kembali kuingat semua hal indah dimasa lalu, Ceria , gembira , sambil tertawa Dengan malu senyum sendiri. Hidupku selalu senang Semua kulalui dengan tawa. Semua indah seperti tiada akhir, Tapi kini kenapa seperti ingin kusudahi saja… Semangat di jiwa ini seperti telah tiada.. Tak satu orangpun orang peduli, engkau siapa ?? Telah cukup muak aku dengan semua ini..

Senin, 01 November 2010

Hanya Sepi, Sepi Dan Sepi


Saat2 kepergianmu serasa hati ini ingin kau tetap selalu bersamaku..Namun, itulah pilihanmu dan aku Tidak bisa menahanmu...Aku hanya berharap jangan pernah lupakan aku...

Akhirnya datanglah saat yang engkau tunggu namun dibalik itu aku tidak pernah mengharapkan saat itu datang, kau datang menemuiku dengan membawa berjuta alasan dan itulah yang terakhir aku melihatmu, aku menatapmu dan hati kecilku berkata "kenapa kau ingin meninggalkanku"
Tapi aku sadar,,,,itulah cinta... cinta membutuhkan pengorbanan
ku korbankan perasaanku tuk merelakanmu pergi meski kau tak tau kalau itu berat bagiku. selamat jalan......